Raih Predikat WBK, Kanim Surabaya Tegaskan Tak Ada Celah Korupsi

SURABAYA – Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Khusus TPI Surabaya menjadi satu diantara unit kerja pelayanan yang berhasil menyandang predikat Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta, pada Selasa (10/12/2019) kemarin.
Kepala Kanim Kelas I Khusus TPI Surabaya, Barlian mengatakan bahwa, predikat WBK yang didapat tentunya melalui tahapan proses kriteria yang ditetapkan Kemenpan RB, dalam kaitan komitmen pelayanan dan pencegahan korupsi dari hasil kerja keras para pegawai Kanim Surabaya, sehingga tahapan-tahapan penilaian untuk meraih predikat ini bisa diraih.
“Dengan penganugerahan ini, semoga dapat semakin memicu semangat kepada segenap jajaran pegawai Kanim Surabaya untuk mempertahankan dan melanjutkan semangat Zona Integritas WBK/WBBM untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat,” kata Barlian, Jumat (13/12/19).
Sebagai pimpinan, Barlian menegaskan beberapa hal yang ditekankanya kepada jajarannya dalam memberikan pelayanan, misalnya komitmen untuk tidak melakukan pungutan liar (pungli), menerima hadiah dalam bentuk apapun yang bersifat gratifikasi, serta melakukan korupsi dari setiap layanan keimigrasian.
“Komitmen-komitmen seperti ini saya tegaskan sebagai bentuk integritas. Sehingga para pegawai Kanim Surabaya dapat berupaya meningkatkan pelayanan Keimigrasian yang cepat dan maksimal, nyaman, dan bebas pungli kepada masyarakat,” tegasnya.
“Tidak ada ruang dalam bagi korupsi dalam bentuk apapun. Kami juga berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat yang ingin mengurus layanan keimigrasian seperti paspor, agar langsung mendaftar melalui antrean online tanpa melalui pihak-pihak manapun. Sehingga tidak ada pungutan apapun kepada masyarakat yang akan melakukan permohonan pembuatan paspor,” tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa, predikat WBK ini bukan saja akan dipertahankan. Tetapi, melainkan akan ada evaluasi-evaluasi dari Kanim Surabaya ke depan. Karena menurut Barlian, predikat ini menjadi contoh bagi unit kerja lain.
“Predikat ini sangat penting bagi suatu instansi pemerintah, karena dapat mencegah penyimpangan kewenangan dan perilaku koruptif. Selain itu, semakin baiknya integritas birokrasi maka akan memperkuat public trust dalam pelayanan publik kepada masyarakat,” jelas Barlian.
“Ini juga merupakan tantangan atau motivasi bagi Kanim Surabaya, agar bisa meningkatkan ke level yang lebih tinggi. Yakni predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM),” imbuhnya.
Barlian juga mengucapkan terimakasih atas dukungan dari semua stakeholder, media massa, dan masyarakat. Serta seluruh jajaran pegawai Kanim Surabaya yang telah bekerja keras untuk mewujudkan predikat Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) ini.
“Semoga tantangan kami ke depan yaitu mewujudkan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dapat diraih Kanim Surabaya,” pungkas Barlian. (pank)