Prestasi Kemenkumham Jatim dari Kanim Blitar Layak Dapat Predikat WBBM, Hingga Aplikasi SIAP ZI Karya Kadivmin

BLITAR – Berita menggembirakan kembali menghampiri Kanwil Kemenkumham Jatim. Kali ini Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan KemenPAN-RB Muhammad Yusuf Ateh menyebutkan Kanim Blitar telah lolos tahap awal (desk evaluation) dalam kontestasi pembangunan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Dalam hal yang lebih menggembirakan adalah Ateh menyebut bahwa Kanim Blitar sudah layak meraih predikat paling prestisius dalam penyelenggaran reformasi birokrasi: WBBM.
Hal tersebut disampaikan Ateh dalam kunjungannya ke Kanim Blitar siang ini (4/10). Ateh langsung disambut yel-yel oleh pegawai Kanim Blitar. Yel-yel tersebut adalah bentuk komitmen dan semangat pegawai Kanim Blitar dalam memperoleh predikat WBBM.
Ateh dibuat terpukau dengan semangat yang ditunjukkan pegawai. satu persatu pegawai disalami sebagai bentuk apresiasi.
Acara kemudian dilanjutkan dengan paparan oleh Kakanim Blitar Muhammad Akram.
Dia memaparkan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Menuju WBBM yang dilaksanakan pihaknya. Berbagai inovasi layanan yang dilakukan dipresentasikan. Mulai dari program sambang pemohon, food and baverages compensation hingga progres perbaikan fisik ruang layanan publik yang akan menggunakan desain arsitektur modern dan memiliki experience zone.
“Semua program yang kami selenggarakan berbasis anggaran sehingga bisa dipertanggungjawabkan,” terang Akram.
Akram juga menyebutkan jika inovasi layanan yang dilakukan pihaknya merupakan hasil dari sayembara internal. Seluruh pegawai menyumbangkan ide inovasi layanan dan terkumpul 66 ide inovasi.
“Ide yang terbaik kami beri apresiasi dengan mengeksekusi menjadi program kami,” terang Akram.
Dalam kunjungannya yang kedua di Kanim Blitar, Ateh mengaku sangat senang. Pasalnya, lagi-lagi Kanim Blitar bisa lolos dalam desk evaluation. Dan lagi-lagi dengan hasil yang sangat memuaskan.
“Saya datang kemari untuk memastikan. Dan saat pertama kali turun, saya sudah memutuskan tak perlu melihat lagi layanan publik di sini, karena saya lihat wajahnya dari pasukan hingga komandannya sangat semangat, semangat meraih WBBM,” kata Ateh.
Ateh mengucapkan terima kasih atas semangat yang ditunjukkan jajaran Kanim Blitar. Dia mengungkapkan bahwa semua usaha untuk bebas dari perbuatan koruptif dan memberikan yang terbaik bagi publik akan diganjar berkah oleh Allah SWT. Ateh lalu menutup sambutannya dengan satu kalimat yang sangat berkesan bagi pegawai Kanim Blitar.
“Kantor ini lulus WBBM, karena kalau ndak lulus saya ndak akan datang ke sini,” ujarnya disambut tepuk tangan dari seluruh pegawai.

Proyek SIAP ZI Rancangan Kadivmin Haris Sukamto, Akan di Aplikasikan Secara Nasional
Sebelumnya, Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan KemenPAN-RB Muhammad Yusuf Ateh juga menyatakan bahwa, “Bagus ini (Aplikasi SIAP ZI, red), tahun depan langsung kita terapkan di MenPAN-RB boleh ya?”
Dengan sangat antusias, Ateh mengungkapkan sangat tertarik dan membutuhkan aplikasi Sistem Informasi Administrasi Pembangunan Zona Integritas (SIAP ZI) yang merupakan Proyek Perubahan yang dirancang Kadiv Administrasi Kanwil Kemenkumham Jatim Haris Sukamto.
Ateh mengungkapkan keinginannya sesaat setelah mendengarkan pemaparan Haris di Grand Surya Hotel, Kediri (4/10) dini hari.
Diselah-selah kunjungannya untuk meninjau pembangunan Zona Integritas di Polres Kediri dan Kanim Blitar, Ateh mendengarkan penjelasan Haris di lounge hotel. Meski pembahasan sedikit serius, namun suasan pertemuan yang juga dihadiri Kakanim Blitar, Akram, itu tetap berlangsung gayeng.
Ateh mengapresiasi proyek perubahan yang dicetuskan Haris. Pasalnya, semakin banyak satker dari berbagai instansi negara yang mendaftarkan diri dalam kontestasi pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Tahun ini total ada lebih dari 2.700 satker yang mendaftar.
“Kondisi ini cukup merepotkan, karena kami harus melakukan verifikasi di sangat banyak satker,” ucapnya.
Untuk itu, dia mengaku senang dengan adanya inovasi kinerja yang dilakukan Haris dan jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim. Bahkan, dia tidak segan untuk meminta agar aplikasi tersebut diterapkan di KemenPAN-RB. Sehingga nanti akan memudahkan pihaknya dalam melakukan verifikasi.
“Ini demi Indonesia, aplikasinya buatan anak negeri juga, jadi tidak apa-apa kan dibawa ke KemenPAN-RB sehingga bisa diterapkan secara nasional oleh satker-satker instansi atau lembaga negara lain,” terang Ateh. (AF).